Nyeri Menstruasi/Dismenore Berkepanjangan, Apakah Berbahaya ?

Menstruasi merupakan peristiwa penting dalam siklus hidup kehidupan seorang wanita. Terjadinya menstruasi menunjukkan bahwa kematangan fisik dan sistem reproduksi telah terjadi pada wanita tersebut. Akan tetapi pada saat menstruasi tidak jarang seorang wanita mengalami nyeri yang dikenal dengan dismenore. Hal ini yang mendasari pengalaman menstruasi pada setiap wanita berbeda-beda. Beberapa wanita mendapatkan menstruasi tanpa keluhan, tetapi tidak sedikit dari mereka yang mendapatkan menstruasi disertai keluhan sehingga mengakibatkan rasa ketidaknyamanan berupa nyeri. menstruasi atau dismenore. Dismenore adalah nyeri saat menstruasi yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Rata- rata lebih dari 50% perempuan di setiap Negara mengalami nyeri menstruasi.

Dismenore didefinisikan sebagai menstruasi yang menyakitkan dan merupakan keluhan ginekologi paling umum terjadi, terutama pada wanita usia muda. Dismenore dapat terjadi dengan atau tanpa kondisi patologis tertentu, seperti endometriosis atau kista coklat yang dapat juga mengganggu kesuburan organ reproduksi wanita.

Dismenore diklasifikasikan sebagai dismenore primer dan sekunder. Dismenore primer adalah nyeri menstruasi yang tidak didasari kondisi patologis/kelainan organik, dan biasanya terjadi pada. beberapa tahun pertama setelah menarche (menstruasi pertama kali). Diperkirakan 50% wanita pascapubertas pernah mengalami dismenore primer. Sedangkan dismenore sekunder adalah dismenore yang didasari keadaan patologis pada organ pelvis maupun kondisi medis lain,

terutama endometriosis/kista coklat. Dismenore sekunder lebih banyak ditemukan pada wanita usia lebih tua (kelompok usia >25 tahun).

Ada beberapa faktor yang diduga berhubungan dengan kejadian dismenore yaitu kebiasaan makan, aktivitas fisik, dan kebiasaan olahraga. Beberapa zat gizi seperti kalsium, besi, lemak, dan vitamin C sangat penting bagi kesehatan reproduksi wanita. Salah satu cara untuk mengurangi gejala dismenore adalah mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang.

Gambar I

Makanan yang baik dikonsumsi saat menstruasi

Aktivitas fisik yang kurang dapat memicu terjadinya nyeri saat menstruasi karena dapat menurunkan distribusi oksigen dalam sirkulasi sistemik sehingga menyebabkan dismenore.

Mekanisme timbulnya nyeri pada dismenore belum diketahui pasti, tetapi diduga karena hipersekresi hormon prostaglandin dan leukotrien, serta peningkatan kontraktilitas pada uterus. Dismenore primer murni tidak memerlukan tes atau pemeriksaan penunjang spesifik sedangkan dismenore sekunder dapat dicurigai bila dismenore berat segera setelah menarche atau dismenore yang progresif memburuk, juga terdapat keluhan seperti perdarahan. uterus abnormal, gangguan infertilitas, kondisi yang tidak memberikan respons

pada terapi medikamentosa, dan dispareunia (nyeri senggama). Nyeri yang dirasakan mulai dari yang ringan hingga berat terdapat di bagian bawah perut, tetapi juga dapat menyebar ke punggung bawah, pinggang, panggul, paha atas, sampai betis, berkeringat, sakit kepala, mual, muntah, diare, pusing, gemetar hingga pingsan.

Pemeriksaan penunjang dilakukan untuk menyelidiki etiologi apabila terdapat kecurigaan adanya dismenore sekunder. Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan mencakup pemeriksaan laboratorium, USG Abdomen atau USG Transvaginal,histerosalpingografi, histeroskopi ataupun laparoskopi, penting untuk wanita memeriksakan kesehatan organ reproduksinya terutama bila memiliki keluhan-keluhan nyeri menstruasi yang berkepanjangan ke Dokter Spesialis Kandungan agar mendapatkan penanganan yang tepat.

Meskipun dismenore tidak mengancam jiwa, dismenore sering dikaitkan dengan dampak negatif secara emosional, psikologis, dan fungsional yang signifikan. Hal ini dapat membebani wanita dan mengganggu kualitas hidupnya. Dismenore merupakan penyebab utama morbiditas ginekologi pada wanita usia subur tanpa memandang usia, etnis, dan status ekonomi.

Untuk Informasi Lebih Lanjut Bisa Hubungi Dokter Kami Di Jam Prakteknya. Terima kasih

Author