TELINGA BERJAMUR

Otomikosis adalah infeksi telinga yang disebabkan oleh jamur. Dikenal juga sebagai otitis eksternal fungal. Otomikosis umumnya mengenai liang telinga luar yang merupakan lingkungan ideal untuk pertumbuhan jamur. Otomikosis biasanya hanya menyerang salah satu telinga. Namun, pada beberapa kasus, kondisi ini juga dapat terjadi di kedua telinga. Otomikosis juga dapat mengenai telinga tengah. Otomikosis dapat dijumpai di berbagai wilayah demografi dengan kelembaban tinggi di daerah tropis dan subtropik.

Penyebab Otomikosis

Otomikosis terjadi ketika jamur masuk dan berkembang di dalam telinga. Ada berbagai jenis jamur yang dapat menyebabkan otomikosis, tetapi jenis yang paling umum adalah Candida dan Aspergillus.

Candida merupakan jamur yang hidup di kulit dan beberapa bagian tubuh, seperti mulut, tenggorokan, dan usus. Umumnya, jamur ini tidak menimbulkan gangguan. Namun, jika perkembangannya tidak terkontrol, Candida bisa menyebabkan infeksi.

Sementara, Aspergillus merupakan jenis jamur yang biasa ditemukan di mana saja. Sama seperti Candida, Aspergillus biasanya tidak menimbulkan masalah. Namun, pada beberapa orang, jamur ini dapat menyebabkan masalah kesehatan, seperti infeksi paru-paru atau reaksi alergi.

Faktor Risiko Otomikosis

Otomikosis dapat terjadi pada siapa saja. Akan tetapi, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang menderita otomikosis, yaitu:

  • Tinggal di lingkungan tropis atau hangat, karena perkembangan jamur lebih cepat di lingkungan tersebut

  • Kemasukan air ke telinga ketika berenang atau menyelam

  • Memiliki daya tahan tubuh lemah, misalnya karena menderita HIV/AIDS atau sedang menjalani kemoterapi

  • Mengonsumsi obat-obatan tertentu, seperti antibiotik atau kortikosteroid, dalam jangka panjang

  • Menderita gangguan kesehatan yang berkaitan dengan telinga, seperti eksimatik

  • Mengalami cedera pada telinga, misalnya akibat pemasangan alat bantu dengar atau penggunaan cotton buds

Gejala dan Tanda

Otomikosis ditandai dengan keluhan nyeri (otalgia), keluar cairan (otorrhea), gangguan pendengaran hingga hilang pendengaran, telinga rasa penuh, gatal dan mendengung (tinitus). Tetapi otomikosis dapat pula tanpa keluhan. Otomikosis yang tidak bergejala dan tidak ditangani berpotensi menyebabkan hilangnya pendengara. Pada pemeriksaan menggunakan otoskop dapat ditemukan pembengkakan (edema), kemerahan (hiperemis) kulit liang telinga luar, pengelupasan epitel superfisial, penumpukan debris yang berbentuk hifa, serta supurasi

Pada tahap awal infeksi, pertumbuhan jamur terlihat sebagai spora berwarna putih atau hitam pada infeksi yang disebabkan Aspergillus spp atau adanya deposit “creamy” atau kental pada infeksi yang disebabkan oleh Candida spp.

Pengobatan Otomikosis

Dalam mengatasi otomikosis, dokter akan terlebih dahulu membersihkan kotoran di telinga, yaitu dengan membilas telinga menggunakan cairan khusus atau tabung isap. Pasien dianjurkan untuk tidak membersihkan telinga sendiri, terutama menggunakan cotton buds.

Setelah telinga dibersihkan, dokter akan meresepkan obat anti jamur yang disesuaikan dengan tingkat keparahan infeksi. Obat-obatan yang digunakan biasa berupa:

  • Obat tetes telinga, seperti clotrimazole, untuk mengatasi infeksi dan mencegah infeksi berulang

  • Obat salep krim, seperti ketoconazole, untuk mengatasi infeksi di bagian luar telinga

  • Obat oral (obat minum), seperti itraconazole, untuk mengatasi infeksi yang tidak bisa diatasi dengan obat tetes telinga atau salep, terutama yang disebabkan oleh jamur Aspergillus

Pencegahan

Beberapa pencegahan yang dapat dilakukan antara lain:

  • Membiarkan sedikit secrumen (kotorang telinga) di liang telinga, sebagai antibakteri dan antu jamur alami
  • Mengeringkan telinga setelah berenang dan mandi
  • Menggunakan penutup telinga saat berenang/menyelam
  • Tidak menutup telinga dengan kapas
  • Tidak membersihkan telinga dengan sabun yang dapat mengganggu pH serumen

Author